Ternyata Belimbing Wuluh Bisa Buat Antibiotik Untuk Ayam

Ternyata Belimbing Wuluh Bisa Buat Antibiotik Untuk Ayam

Ternyata Belimbing Wuluh Bisa Buat Antibiotik Untuk Ayam – Taukah kalian jika tiap cm. kulit telur ayam atau bebek nyatanya mempunyai 7.500 buah pori dengan penebaran berlainan?

Ukuran bakteri yang lebih kecil dari pori ini mengakibatkan bakteri bisa masuk ke sisi telur. Satu diantara pemicu kehancuran telur ialah bakteri Salmonella sp yang adalah pemicu penyakit Salmonellosis.Bakteri ini bisa bersumber dari ekskreta manusia atau hewan.

Salmonella seringkali diketemukan pada bahan makanan asal hewan, khususnya daging serta telur yang belum atau baru 1/2 masak.

Pori-Pori Yang Terdapat Di Sisi Telor Mengakibatkan Bakteri Bisa Masuk

Al Asmaul Husna mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama dengan empat partnernya yang terhimpun dalam team Program Kreativitas Mahasiswa Riset yakni Nyai Mukholisah, Rina Sri Wulandari, Riyan Eko Purwanto serta Azib Ernawati tergerak untuk mempelajari kekuatan daun belimbing wuluh jadi antibiotik alami.

Riset ini mempunyai tujuan untuk membuat pilihan antimikroba pada telur dari kandungan belimbing wuluh (flavonoid, saponin serta tanin).

Usaha yang umum untuk menahan kerancuan bakteri ini dengan memakai antibiotik. Pemakaian antibiotik baik pada manusia atau hewan mengakibatkan mikroorganisme jadi resisten (kebal).

Kekuatan dampak resistensi pada mikroba tersendiri makin bertambah dengan makin banyak konsumsi antibiotik.

Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai dosis serta ketentuan bisa menyebabkan residu pada produk daging yang dikonsumsi oleh customer.

Jalan keluar untuk mendesak resistensi mikrobial patogen pada obat antimikroba, terhitung antibiotik dengan memakai antimikroba pilihan.

Bahan pilihan yang mempunyai kekuatan jadi antimikroba ialah ekstrak daun belimbing wuluh. Daun belimbing wuluh memiliki kandungan flavonoid, saponin serta tanin. Senyawa-senyawa aktif itu memiliki potensi jadi antimikroba.

“Pemakaian antibiotik sintesis/kimia mulai dikurangi sebab bisa memunculkan resistensi pada bakteri serta menyebabkan residu pada manusia. Oleh karena itu kita memakai daun belimbing wuluh sebab ada kandungan flavonoidnya. Serta itu terbanyak berada di daun,”tutur Husna sebagai Ketua Team.

Team ini memakai daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang didapat dari kebun masyarakat di Kabupaten Bogor jadi bahan percobaannya.

Tingkatan riset ini diawali dari pengerjaan serbuk daun belimbing wuluh dari daun utuh yang dikeringkan selanjutnya diblender lalu disaring.

Hewan uji yang dipakai team ini ialah ayam strain Hy Line Brown siap bertelur yang terinfeksi Salmonella sp berusia 16 minggu (pulett).

Ayam dikarantina sepanjang 7 hari supaya beradaptasi dengan lingkungan baru serta dikasih ransum yang memiliki kandungan Salmonella sp.

“Cara yang kami kerjakan ialah in vitro serta in vivo. In vitro mencakup proses ekstraksi daun belimbing wuluh, uji sumur serta uji salmonella pada telur. Mengenai untuk in vivo kita dengan cara langsung memberi pakan ke ternak unggas,” papar Rina Sri Wulandari, anggota team serta mahasiswa Pengetahuan Nutrisi serta Tehnologi Pakan itu.

Eksperimen ini memakai 20 ekor ayam petelur dibagi jadi 4 barisan yang diberi 4 eksperimen yang berlainan.

Ayam kandang A jadi kontrol (tanpa ada terinfeksi bakteri cuma menggunakaan antibakteri), ayam kandang B jadi kontrol negatif tanpa ada dikasih antibakteri apa pun (terinfeksi Salmonella sp.).

Ayam kandang C memakai ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi paling baik dalam penghambatan bakteri Salmonella sp. (terinfeksi Salmonella sp.)

Serta ayam kandang D jadi kontrol positif memakai antibakteri tetrasiklin 0.02% (w/v) (terinfeksi Salmonella sp.).

“Ekstrak diberi dengan oral dengan alat pencekok oral (sonde) pada ayam serta diberi pakan yang sama juga dengan ayam yang lain. Ekstrak diberi sehari sekali tiap pagi serta dikerjakan sepanjang 28 hari,” tuturnya.

Adanya kekuatan ekstrak daun belimbing wuluh yang dipakai jadi antimikroba pilihan, diinginkan akan dibuat telur rendah Salmonella sp. tanpa ada memberi resikonya pada customer.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*